Pengarang: Sutan Takdir Alisjahbana
Diceritakan tokoh Medasing adalah ketua
segerombolan perampok. Suatu hari Medasing dan gerombolannya menyerang
rombongan Haji Sahak. Mereka berhasil membunuh Haji Sahak dan beberapa
anggotanya, istri Haji Sahak tidak meninggal akan tetapi sakit parah. Sedangkan
Sayu, putri Haji Sahak dibawa oleh Medasing beserta Harta Haji Sahak ke markas
mereka.
Sayu
hanya bisa menangis meratapi nasibnya. Suatu hari Sayu melarikan diri ketika
para penyamun terlelap tidur dan Sayu berhenti di tengah hutan. Sadar akan
usaha yang sia-sia, Sayu beristirahat di bawah pohon dan pasrah.
Datanglah
Samad yang bertugas menjadi mata-mata dari gerombolan penyamun tersebut. Ia
bermaksud mengambil bagian dari harta rampokan mereka dan di tengah perjalanannya
ia bertemu Sayu. Kecantikan Sayu membuatnya tertarik dan berniat melarikan diri
bersama Sayu dengan membawa seluruh harta rampokan mereka.
Datanglah
ia ke sarang penyamun untuk mengambil harta curian. Namun sampai disana, Samad
mendapati Medasing yang telah bangun dan akhirnya mengurungkan niatnya.
Medasing menyadari hilangnya Sayu dan langsung pergi mencari Sayu. Akhirnya
Sayu ditemukan.
Waktu
semakin berlalu dan Sayu mulai terbiasa hidup dengan para penyamun dan Samad
semakin lama semakin menginginkan Sayu. Timbullah pikiran licik pada diri
Samad. Suatu ketika Samad memberikan informasi kepada Medasing bahwa akan
datang Saudagar kaya raya ke Pagar Alam padahal yang akan datang bukanlah
Saudagar kaya akan tetapi sekelompok
serdadu yang membawa persenjataan lengkap untuk kepentingan militer di tanah
Pasemah.
Pada saat menjalankan aksinya Tusin tewas
tertembus peluru salah satu serdadu. Sementara itu Samad melarikan diri.
Akhirnya Medasing dan Sanip kembali kepondok tanpa membawa hasil.
Suatu ketika Medasing dan Sanip pergi
berburu, namun mereka terjatuh ke jurang ketika tengah mengejar buruan.
Medasing terluka parah sedangkan Sanip meninggal dunia. Dengan hati bersedih
karena Sanip meninggal dunia, Medasing akhirnya sampai di Pondok para penyamun.
Medasing dirawat oleh Sayu. Kini tinggal Sayu
dan Medasing yang ada di tempat tersebut. Suatu hari persediaan makan mereka
hampir habis dan akhirnya mereka pergi ke rumah Sayu. Namun sampai disana
ternyata rumah tersebut sudah bukan
milik orang tua Sayu lagi dan mereka diberitahu alamat Ibu Sayu sekarang.
Datanglah mereka ke tempat tersebut dan
menemui Ibu Sayu yang tengah sakit. Pertemuan tersebut adalah pertemuan
terakhir. Melihat kejadian tersebut, Medasing pergi dan menyadari bahwa
tindakannya selama ini adalah salah. Ia menyadari betapa kejamnya dirinya
selama ini. Suatu ketika Medasing pulang dari tanah suci. Ia taubat. Akhirnya
ia menikah dengan Sayu dan hidup bahagia.
Judul : Sinopsis Novel Anak Perawan Di Sarang Penyamun
Deskripsi : Pengarang: Sutan Takdir Alisjahbana Diceritakan tokoh Medasing adalah ketua segerombolan perampok. Suatu hari Medasing dan gerombo...